Lantai kayu alami sering disebut dengan hardwood floor yang terbuat dari potongan-potongan pohon yang sudah mengeras karena mengalami proses lignifikasi.Kayu dimanfaatkan untuk pembuatan funitur gedung, sebagai bahan bangunan dan banyak lagi. Lantai kayu dirancang dengan fungsi sebagai penutup lantai, dibuat dengan structural dan nilai estetika yang tinggi. Lantai kayu memberikan efek mewah, elegan dan bagus untuk kesehatan.Lantai kayu ini banyak diminati kalangan muda masa kini, dengan menggunakan material penutup lantai yang unik dapat menambah nilai artistik dan elegan pada suatu ruangan.
Kalimantan merupakan pulau tersebasa ke tiga di dunia
yang terletak di sebelah utara pulau jawa. Ada banyak industry yang berjalan di
sana misalnya pertambangan batu bara, perkayuan serta perkebunan kelapa sawit.
Kalimantan juga pulau penghasil kayu terbesar degan kualitas terbaik. Berikut
ini penjelasan dari beberapa jenis lantai
kayu Kalimantan Tengah seperti :
1. Kayu Ulin
2. Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai yang berasal dari Kalimantan dan banyak
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, namun dari segi kualitas kayu bengkirai
ini kualitasnya tidak sebaik kayu ulin. Bila di bandingkan dengan jenis kayu
dari pulau lain kayu bengkirai tetap termasuk jajaran kayu berkualitas, nama
lainnya disebut Yellow Balau ini dimanfaatkan sebagai alas lantai dengan
tingkat keras yang baik tidak akan mudah berubah bentuk, untuk tingkat keawetan
berada di tingkat tengah. Info lebih lanjut tentang kayu bengkirai bisa dilihat di Lantai Kayu Bengkirai Berkualitas
Baca Juga : Decking Kayu Bengkirai Sebagai Penutup Taman atau Kolam
3. Kayu Keruing
Keruing ini merupakan salah satu jenis lantai terbaik
asal Kalimantan. Nama latinnya botanis Dipterocarpus dengan nama lain anderi,
karup, kerup, temupdau atau tempurau. Pada bagian atas kayu keruing berwarna
coklat kemerahan hampir mirip dengan kayu kamper, pada bagian gubal berwarna
kuning. Permukaan kayu ini licin dan lengket.
Baca Juga : Pemasangan Plafon Lambersering Kayu Keruing
4. Kayu Kamper
Kayu kamper atau di sebut juga dengan kayu kapur, ampadu, kapur hitam, bayau dan lain-lain. Memiliki nama latin botanis Drybalanops yang merupakan keluarga dari Dipterocarpaceae. Pohon ini memiliki ketinggian sekitar 35 meter dengan diameter 80 cm. warna pada bagian terasnya berwarna merah atau coklat kemerahan dan pada bagian gubal berwarna merah muda. Lantai kayu gubal memiliki ketebalan sekitar 2-8 cm. Tekstur permukaannya kasar, licin dan mengkilap. Baunya kuat deng segar dapat juga digunakan untuk pembuatan jembatan, bantalan kereta api, perahu dan juga lantai rumah.
5. Kayu Balau
Jenis kayu yang bersaing kualitasnya dengan kayu
benkirai. Nama botanis kayu balau yaitu shore termasuk juga ke dalam keluarga
Dipterocarpaceae. Tinggi pohon balau sekitar 20 – 50 meter dengan bentung
batang bebas cabang, diameter 160 cm. ciri warnanya coklat muda hampir
kekuningan hampir mirip dengan kayu bengkirai hanya saja kayu balau akan
berubah menjadi coklat tua seiring dimakan waktu.
Pada bagian permukaan warna kayu ini sedikit lebih terag
dan tidak terlihat garis batas perbedaanya. Bagian gubal memiliki ketebalan 12
cm dan permukaan agak kasar serta licin. Visualnya mengkilap, merupakan salah
satu kayu yang paling sering digunakan untuk pembuatan lantai, tiang listrik dan
perahu.