Lantai Lapangan Badminton - pernahkah Anda bermain di sebuah lapangan badminton yang terasa empuk, nyaman, dan membuat setiap langkah lebih percaya diri? Rasanya berbeda, bukan? Itu bukan sekadar sugesti.
Kualitas lantai lapangan badminton ternyata berperan besar, bukan hanya untuk kenyamanan, tapi juga keselamatan pemain.
Banyak orang berpikir bahwa yang penting adalah ukuran lapangan sesuai standar. Padahal, lantai adalah faktor penentu.
Salah pilih lantai bisa bikin permainan kurang maksimal, bahkan meningkatkan risiko cedera. Nah, di artikel ini kita akan kupas tuntas standar lapangan badminton dan lantai seperti apa yang sebenarnya wajib dipilih.
Mengenal Lapangan Badminton
Badminton bukan sekadar olahraga, tapi sudah jadi bagian budaya masyarakat Indonesia. Dari gang sempit hingga arena bertaraf internasional, semua bisa jadi tempat bermain.
Namun, kalau kita bicara soal lapangan yang benar-benar standar, tentu tidak bisa asal. Ada aturan, ada ukuran, dan tentu saja ada kualitas lantai yang perlu diperhatikan.
Karena pada akhirnya, lantai lapangan badminton adalah arena tempat kaki menapak dan shuttlecock diperebutkan.
Baca Juga: Rekomendasi Lantai Kayu untuk Lapangan Futsal yang Paling Populer
Ukuran Standar Lantai Lapangan Badminton
Baik secara internasional maupun nasional, ukuran lapangan badminton sudah diatur secara resmi. Aturan internasional ditetapkan oleh Badminton World Federation (BWF), sedangkan di Indonesia diadopsi oleh PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).
Standar Internasional (BWF)
1. Panjang lapangan: 13,40 meter
2. Lebar lapangan:
- Ganda: 6,10 meter
- Tunggal: 5,18 meter
3. Jarak garis servis depan: 1,98 meter dari net
4. Jarak garis servis belakang (khusus ganda): 0,76 meter dari garis belakang
5. Tinggi net: 1,55 meter di tiang, 1,524 meter di tengah
Standar Nasional (PBSI)
Secara umum, PBSI mengadopsi ukuran resmi BWF, sehingga tidak ada perbedaan signifikan. Hal ini agar lapangan badminton di Indonesia tetap sesuai standar internasional dan bisa dipakai untuk turnamen resmi.
Perbedaannya biasanya hanya terletak pada material lapangan dan fasilitas pendukung, menyesuaikan kondisi lokal (misalnya tinggi plafon gedung, sistem pencahayaan, dan ventilasi).
Kenapa Standar Ini Penting?
- Keseragaman: ukuran sama di nasional & internasional.
- Keadilan: pertandingan lebih adil dan terukur.
- Keamanan: didukung lantai lapangan badminton yang sesuai agar pemain nyaman & aman.
Bayangkan, lapangan sudah sesuai ukuran standar, tapi lantainya licin atau keras. Permainan tidak akan maksimal, bahkan bisa berbahaya.
Karena itu, selain ukuran, pemilihan lantai kayu lapangan badminton menjadi kunci utama kualitas lapangan.
Rekomendasi Lantai Lapangan Badminton
Di dunia profesional, ada banyak pilihan material lantai. Namun, yang paling banyak dipakai di lapangan kelas internasional adalah lantai kayu lapangan badminton.
Alasannya jelas, lebih elastis, punya daya pantul yang pas, dan memberikan kenyamanan ekstra.
a. Spesifikasi Parket Jati A
Kalau bicara soal kualitas premium, Parket Jati A adalah pilihan nomor satu.
Memiliki ukuran: 1,2 x 5 x 30 cm only
Harga:
- Rp950.000 – Rp960.000/m² (sudah termasuk rubber & polywood)
- Rp580.000 – Rp650.000/m² (tanpa rubber & polywood)
Harga memang sebanding dengan kualitas. Dengan parket Jati A, lantai lebih awet, memiliki serat kayu yang indah, dan performa lapangan tetap terjaga. Pilihan tepat untuk lapangan badminton profesional.
Penawaran harga bisa dikustom sesuai kebutuhan proyek, hubungi tim kami untuk detail pemasangan.
Butuh Konsultasi Ahli?
Dapatkan arahan langsung dari ahli pemasangan lantai kayu lapangan badminton sesuai standar nasional & internasional. Konsultasi teknis akan membantu Anda memilih konstruksi subfloor, jenis parket, hingga estimasi biaya terbaik.
b. Spesifikasi Parket Jati AB
Kalau Anda mencari opsi lebih ekonomis tapi tetap berkualitas, Parket Jati AB bisa jadi pilihan.
Memiliki ukuran: 1,2 x 5 x 30 cm only
Harga:
- Rp650.000 – Rp750.000/m² (plus rubber & polywood)
- Rp580.000 – Rp650.000/m² (tanpa rubber & polywood)
Secara tampilan, Parket Jati AB tetap memberikan kesan mewah, hanya saja kelasnya di bawah Jati A.
Cocok untuk sekolah, klub, atau lapangan badminton komunitas yang mengutamakan fungsi dan daya tahan dengan harga lebih ramah.
Untuk detail penawaran harga dan pemasangan, tim kami siap memberikan konsultasi gratis.
Alasan Lantai Lapangan Badminton Pilih Kayu
Konstruksi Subfloor
Sistem berlapis (rubber, plywood, dan parket solid) bukan hanya membuat lantai elastis, tetapi juga memberi kenyamanan optimal.
Lantai terasa empuk saat menapak, aman untuk sendi pemain, dan mengurangi risiko cedera bahkan dalam permainan intens.
Standar Kompetisi
Lantai kayu adalah pilihan utama di lapangan badminton nasional maupun internasional. Stabilitasnya terjamin, permukaannya tidak licin, dan mendukung pergerakan lincah atlet.
Dengan lantai ini, lapangan Anda siap dipakai untuk pertandingan resmi sekaligus latihan profesional.
Durabilitas Tinggi
Finishing khusus olahraga membuat lantai kayu lebih tahan benturan, tidak mudah retak, dan tetap kokoh meski digunakan setiap hari.
Ini menjadikannya investasi jangka panjang yang minim perawatan dan tetap memberikan performa maksimal.
Nilai Estetika
Serat kayu alami memberi kesan mewah, profesional, dan meningkatkan prestise lapangan.
Bukan hanya sekadar tempat bermain, lapangan dengan lantai kayu akan selalu terlihat eksklusif dan membuat pemain merasa lebih nyaman.
Perbandingan Lantai Kayu Lapangan Badminton
1. Lantai Kayu vs Vinyl Sport
- Vinyl Sport – Lebih murah di awal, pemasangannya cepat, dan pilihan warna beragam.
Kekurangan: cepat aus, mudah sobek, dan rentan mengelupas bila lembab.
- Parket – Kokoh, daya pantul shuttlecock ideal, dan memberikan kesan mewah.
Keunggulan: tahan lama, meski membutuhkan investasi awal lebih besar.
2. Lantai Kayu vs Interlock Plastik
- Interlock Plastik – Praktis, portable, dan cocok untuk lapangan multi-fungsi.
Kekurangan: pantulan shuttlecock kurang stabil, terasa keras di kaki, dan tidak nyaman untuk pemakaian intens.
- Parket – Stabil, pijakan empuk, serta sesuai standar internasional yang diakui BWF.
3. Lantai Kayu vs Beton/Keramik
- Beton/Keramik – Sangat murah dan umum dipakai untuk lapangan sederhana.
Kekurangan: terlalu keras, meningkatkan risiko cedera, dan tidak memenuhi standar resmi.
- Parket – Lebih aman, nyaman, dan mendukung performa pemain untuk jangka panjang.
Jenis Lantai | Kelebihan | Kekurangan | Standar Kompetisi |
---|---|---|---|
Vinyl Sport | Harga awal lebih murah, pemasangan cepat, variasi warna beragam | Cepat aus, mudah sobek, rentan mengelupas bila lembab | Kurang memenuhi |
Interlock Plastik | Portable, praktis, cocok untuk lapangan multi-fungsi | Pantulan shuttlecock kurang stabil, terasa keras di kaki, tidak nyaman lama | Kurang memenuhi |
Beton/Keramik | Biaya sangat murah, mudah ditemukan | Terlalu keras, risiko cedera tinggi, tidak sesuai standar BWF | Tidak memenuhi |
Lantai Kayu | Kokoh, elastis, pijakan empuk, tahan lama, kesan mewah, sesuai standar BWF & PBSI | Investasi awal lebih besar, perlu pemasangan profesional | Memenuhi standar |
Lantai kayu pada lapangan badminton bukan hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut faktor teknis seperti sistem subfloor, daya lentur, dan ketahanan terhadap beban permainan.
Dengan pemasangan yang tepat, lantai kayu mampu memberikan pijakan yang stabil, meredam benturan, serta memperpanjang usia lapangan.
Karena itu, pemilihan material dan metode instalasi yang sesuai standar menjadi kunci agar lapangan dapat digunakan optimal untuk latihan maupun pertandingan resmi.