Seberapa Penting Peran Gording Untuk Atap Rumah?

Gording Atap - Gording memang menjadi salah satu elemen yang tak dapat dipisahkan pada struktur atap. 

Ya, material ini biasa dipasang secara horizontal di bagian atas kuda-kuda (truss), yang mana letaknya memanjang sejajar dengan nok (puncak atap). 

Lantas, apa fungsi dari gording tersebut? Nah, biar gak penasaran mending simak saja langsung ulasannya dibawah ini. 

Fungsi Gording Pada Struktur Atap

1. Sebagai Penopang Usuk (Reng)

Fungsi utama gording berperan sebagai tempat dudukan bagi usuk atau reng, sehingga dapat menopang material atap seperti genteng, seng, asbes, dan sebagainya. 

Baca juga: Mengenal Kayu Usuk

2. Mendistribusikan Beban

Beban dari atap yang berasal dari bobot material maupun pengaruh angin dan hujan, maka akan diteruskan ke gording yang selanjutnya dialirkan ke struktur utama bangunan. 

3. Untuk Menstabilkan Kuda-kuda

Godring dapat menyediakan penahan lateral yang membuat kuda-kuda tidak mudah bergeser maupun mengalami perubahan bentuk akibat beban atau tekanan angin. 

4. Menunjang Panjang Bentang Atap

Pada atap dengan bentangan yang lebar, maka keberadaan gording sangat membantu dalam membagi beban agar tidak hanya tertumpu pada satu titik saja. 

5. Dapat Mengurangi Getaran

Fungsi gording berikutnya pada struktur atap bangunan, yakni dapat mengurangi getaran yang disebabkan oleh angin maupun pergerakan struktural ringan. 

Jenis-jenis Material Gording

Setelah mengetahui fungsinya, penting juga bagi anda untuk mengetahui jenis-jenis gording yang berdasarkan materialnya seperti berikut:

1. Gording Kayu

Ini dia salah satu jenis material gording yang paling banyak diandalkan pada rumah-rumah konvensional maupun bangunan sederhana. 

Adapun mengenai jenis-jenis kayu yang biasa digunakan untuk gording seperti meranti, jati, kamper, hingga bengkirai. 

Keunggulan gording kayu terdapat pada teksturnya yang mudah dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan. 

Akan tetapi, gording kayu harus diberi perawatan khusus secara berkala agar tahan terhadap rayap dan kelembapan. 

Baca juga: 7 Perbandingan Rangka Kayu dan Baja Ringan dari Aspek ini

2. Gording Baja Ringan

Untuk hunian bergaya modern biasanya menggunakan gording dari bahan baja ringan. 

Terbuat dari perpaduan material zinc dan galvalume, gording ini memiliki bobot yang lebih ringan namun tetap kuat. 

Dengan bobotnya yang lebih ringan, pastinya dapat mempermudah proses pengerjaan dan pemasangan atap. 

Tak hanya itu, bahkan Gording Baja Ringan juga terbukti tahan terhadap karat lho. 

Namun sayang, Gording Baja Ringan tidak terlalu kuat dalam menopang beban berat sehingga kurang cocok untuk material atap yang berat. 

3. Gording Besi Hollow

Ciri khas besi hollow bisa dilihat dari bentuknya yang menyerupai pipa kotak atau persegi panjang, serta terdapat rongga dibagian tengahnya. 

Keunggulan Gording Besi Hollow meliputi bobotnya yang relatif ringan, mudah dipasang, dan terlihat rapi. 

Umumnya ia digunakan untuk struktur rangka atap yang ringan seperti kanopi, atap teras, atau bangunan semi permanen. 

Meski tingkat kekuatannya tidak sebagus besi, namun gording besi hollow masih cukup kuat dalam menahan beban penutup atap seperti seng, spandek, asbes, polikarbonat, dan sebagainya. 

Artikel serupa: Jenis Besi Hollow

4. Gording Baja (Profil/WF)

Pada bangunan skala besar seperti pabrik, gudang, atau hangar, maka gording baja merupakan pilihan paling tepat. 

Hal itu bukan tanpa alasan, karena gording baja terbukti kuat, tahan lama, serta mampu menahan beban berat. 

Akan tetapi, pada proses pemasangan gording baja membutuhkan peralatan khusus karena bobotnya yang lebih berat. 

Nah, itu dia beberapa jenis material gording atap yang bisa anda pilih saat hendak membangun maupun merenovasi rumah!